Mengenal Tafsir Abi Su’ud
Nama Mufassir: Abu Su’ud Muhammad bin Muhammad bin Musthofa al-‘Amadi al-Hanafi
Tempat lahir: di sebuah desa dekat Konstatinopel, tahun 893 H
Nama kitab tafsir: Irsyad al-‘Aqlu Salim ila Mazaya Kitab al-Karim
Aqidah: Asy’ariyah
Gambaran secara umum tafsir Abi Su’ud
Membahas balaghoh. Hal ini dikarenakan Abi Su’ud bersandar pada dua orang pendahulunya, yaitu Zamakhsyari dan Baidhowi. Akan tetapi Abi Su’ud tidak mengimani beberapa penyimpangan yang ada di Kasysyafnya Zamakhsyari.
Abi Su’ud mengikuti Zamakhsyari yang mengabaikan penyebutan sanad hadist.
Dalam hal Qiro’ah, Abu Su’ud hanya menyebutkan secara singkat tanpa membahasnya panjang lebar. Karena bagi Abu Su’ud penyebutan qiroah hanya untuk memperjelas makna saja.
Menyedikitkan penyebutan isroilliyat. Dan ketika sedang menyebutkannya, Abu Su’ud tidak lantas membenarkannya.
Abu Su’ud menaruh perhatian pada balaghoh Quran. Adapun dalam masalah nahwu, ia membahasnya secara singkat saja.
Di Fakultas Ushuluddin al-Azhar, tahun pertama menggunakan tafsir Baidhowi. Tahun ke dua menggunakan tafsir Abi Su’ud, dan di tahun ke tiga sampai terakhir memakai tafsir al-Kasysyaf (bagi yang mengambil takhassus Tafsir dan Ulumul Quran). Menurut Dr. Awwary, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin, tata letak dan urutan kitab tafsir yang dipakai di kuliyah sudah beliau anggap sesuai dan mapan. Ke tiga kitab tafsir tersebut mengerucut ke tafsir bahasa, dan bukan tipe kitab tafsir yang menjelaskan segala disiplin ilmu secara umum.
Komentar