Dalam dunia periwayatan hadis, ada salah satu syarat yang harus ada dalam sebuah hadis, yakni dhabit. Dalam kitab muqaddimah ibn as-shalah , muallif membagi pembahasan dhabit ini menjadi 2 bagian; dhabtu as-shadri (kekuatan hafalan) dan dhabtu al-kitabah (kejelian menulis). Seperti yang kita ketahui, di awal masa kenabian, Rasulullah Saw. melarang para sahabat untuk menulis atau membukukan hadis, karena masa itu merupakan masa gencar-gencarnya turunnya wahyu. Larangan ini bukan taanpa tujuan, setidaknya ada tiga alasan yang pernah ditangkap oleh penulis: Pertama, memfokuskan sahabat untuk menulis wahyu (Alquran) yang diturunkan oleh Allah Swt. Kedua, dikhawatirkan bercampurnya ayat Alquran dengan hadis nabawi. Ketiga, menguatkan kekuatan hafalan. Larangan di atas selamanya membatasi para sahabat nabi untuk menulis hadis Rasulullah Saw. dengan adanya larangan ini, pada masa itu suara sahabat terpecah menjadi dua bagian; kelompok yang menyetujui larangn penulisan hadis, seperti...
Aktif, Komunikatif, Kompetitif dan Berkarakter Azhari