Kairo-(16/9) “Step forward as an expert”, itulah slogan dari Latihan Dasar Kepemimpinan SEMA-FU yang diberi tajuk “SEMA-FU Development Week 2021”. Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin(6/9), Selasa (7/9), dan Kamis (9/9) di Aula Wisma KPJ, At-Taseah, Nasr City, Kairo, tersebut diikuti oleh dewan pengurus SEMA-FU kabinet Rabithah. Tak hanya itu, orang-orang yang berpengalaman dibidangnya juga didatangkan untuk mengisi materi yang ada, demi membekali para dewan pengurus dengan kompetensi yang dibutuhkan. Kompetensi tersebut dibutuhkan untuk menunjang pengembangan kapabilitas dan juga sebagai sarana untuk menciptakan kaderisasi yang baik di dalam kepengurusan. Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi salah satu program kerja ketua dan wakil ketua SEMA-FU yang sangat urgen.
Hari pertama dibuka oleh pembawa acara, Muhammad Guntur Khusnil Khuluqi, dan tilawah oleh Ahmad Hadi Naufal. Selanjutnya materi Kesenatan oleh Ust. Arif Mughni, Lc., yang mana beliau adalah Presiden PPMI Mesir periode 2019/2020. “Senat adalah penyambung dari fakultas ke Mahasiswa, jadi kabar apa pun yang berkaitan dengan fakultas harus segera disampaikan oleh senat.”. Setelah itu, materi kedua adalah AD/ART SEMA-FU yang disampaikan oleh Ust. Alif selaku Dewan Konsultatif. Materi ini diberikan dengan tujuan agar para Dewan Pengurus tahu dan paham tentang salah satu dokumen penting yang ada di SEMA-FU.
Kemudian, dengan pembawa acara dan pembaca ayat Alquran yang berbeda, yaitu Ali Ilham dan Guntur Khusnil Khuluqi, hari kedua dimulai. Materi yang pertama yaitu tentang Kesekretariatan yang disampaikan dengan detail oleh Ust. M. Rasyid A., Lc. “Semua orang memiliki hak untuk menjadi sekretaris, minimal untuk dirinya sendiri.” Beliau juga menyampaikan kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh seorang sekretaris dan aplikasi-aplikasi yang harus dikuasai oleh sekretaris. Kemudian, materi kedua adalah tentang kebendaharaan oleh Ust. Muadz Nasith Ridho. Sama seperti sekretaris, seorang bendahara juga harus memenuhi beberapa kompetensi dasar agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara tepat. “Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur sulit diperbaiki” beliau mengutip kalimat dari Bung Hatta yang dalam konteks kebendaharaan, kejujuran adalah yang paling utama dalam menjadi seorang bendahara. Semua orang bisa membuat laporan keuangan yang rapi, tetapi tidak semua orang bisa membuat laporan keuangan yang bersih dan rapi.
Di hari ketiga, Ali Rafi sebagai pembawa acara membuka kegiatan dan kemudian tilawah oleh M. Fathan Rosis. Dilanjutkan dengan materi pertama oleh Ust. Mush’ab Syaifullah mengenai riset keorganisasian. “Tanpa sadar, kita dalam memutuskan sesuatu pasti melalui riset terlebih dahulu. Namun, kita tidak tahu sesuatu seperti apa yang benar-benar membutuhkan riset.” Materi selanjutnya adalah teamwork yang disampaikan oleh Ust. Yusuf Abdullah, Lc. Materi ini mencakup apa itu sebuah tim, mengenali karakter seseorang dalam sebuah tim, problem solving sebagai sebuah tim, dan sebagainya. “Kebanyakan permasalahan dalam sebuah organisasi tidak jauh dari masalah non teknis seperti perasaan dsb., oleh karena itu kita harus peduli pada teman kita dalam tim bukan hanya pada aspek teknis saja”.
Seluruh rangkaian acara ditutup oleh ketiga pembawa acara secara bersama-sama, dan juga ucapan terima kasih dari ketua dan wakil ketua. Dan sebagai apresiasi, mereka juga menyiapkan surprise kepada beberapa Dewan Pengurus yang berulang tahun pada bulan Agustus dan juga awal September.
Ada sebuah kalimat yang penulis anggap penting untuk disampaikan kepada pembaca yang terhormat,
“Tingkat ketepatan waktu kita menunjukkan tingkat keseriusan kita dalam sebuah kegiatan apa pun itu.”
Muhammad Ulil Abshor Musthofa Arrofi’i
Komentar