ushuluddin.com, Kairo - Dewan pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin mengadakan silaturahmi ke salah satu senior Fakultas Ushuluddin, Dr. Ahmad Ikhwani Syamsuddin di Musallas, Hay Asyir pada Minggu (15/12).
Silaturahmi kali ini bukan hanya sebagai progam kerja Bagian Humas semata, namun juga sebagai momen untuk mempererat hubungan antara Dewan Pengurus Senat Ushuluddin dan seniornya, dan juga sebagai ucapan terima kasih kepada beliau yang telah banyak membantu dan berkiprah di setiap acara Ushuluddin khususnya dan Masisir pada umumnya.
Nama Dr. Ahmad Ikhwani tidak asing lagi di mata mahasiswa Indonesia, bahkan beliau juga dikenal oleh mahasiswa dari luar Indonesia. Berbicara soal pengalaman beliau tentunya sudah tidak diragukan lagi. Beliau sudah lebih dulu menuntut ilmu di Bumi Kinanah ini sejak tahun 1998.
Mahasiswa asal Lampung ini telah menyelesaikan progam doktoralnya di Universitas Al-Azhar dengan predikat summa cum laude. Beliau menulis disertasi dalam 2 jilid dengan tebal sekitar 1440 halaman. Judul disertasi beliau adalah
شرح الشيخ الزرقانى على المواهب اللدني
Setelah menyelesaikan Strata 1 selama 4 tahun, beliau meminta izin pada kedua orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan ke Malaysia ataupun Sudan, namun kendalanya ada pada biaya. Akhirnya beliau memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya di Universitas Al-Azhar. Dan sebagaimana kita tahu, sekarang beliau sudah menyelesaikan kuliahnya hingga S3 di Al-Azhar. Dengan bekal semangat juang yang tinggi dan doa dari orang tua kini gelar doktor pun disandangnya. "Jadi miskin itu ada gunanya juga loh", tutur beliau membuat suasana jadi makin ceria.
Disela-sela kesibukannya di kuliah dan talaqqi, beliau ternyata juga pernah bekerja menjadi penyiar radio di Dar al-Ifta Mesir selama 4 tahun. Belum selesai bekerja di radio, seorang kawan meminta bantuannya untuk menjadi editor terjemah di Dar al-Ifta. Awalnya beliau menolak, namun kawannya tetap membujuk “Majalah-majalah dan semua artikel ini tidak bisa diterbitkan kalau tidak diedit”. Akhirnya beliau pun bekerja sebagai editor terjemah.
Banyak ilmu dan pesan yang beliau sampaikan pada kami saat berkunjung ke rumahnya. Sebelum pamit pulang, Resha Husain Luthfi selaku Wakil Ketua SEMA-FU memberikan kenang-kenangan kepada beliau atas kiprahnya untuk mahasiswa Ushuluddin khususnya, dan Masisir umumnya.
Oleh: Fathurrahman
Editor: Alif Rafdi
Komentar