Acara dimulai pada pukul 16.00 dibuka oleh Saudara Nasir Savero selaku pembawa acara. Setelah itu acara dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan oleh Saudara Novian Nuzul Faza selaku Ketua Senat Ushuluddin.
Bincang Muqorror diadakan dengan membagi peserta menjadi 6 kelompok, 3 kelompok untuk banin dan 3 kelompok untuk banat. Setiap kelompok memiliki moderator untuk memandu jalannya penyampaian maklumat seputar muqorror.
Pemateri untuk banin adalah Ustaz Naqib Hasan, mahasiswa asal Spanyol peraih predikat mumtaz di tingkat 2, Ustaz Rofi Dwicita Mahardika, mahasiswa jurusan akidah dan filsafat tingkat 3 dan Ustaz Muhammad Aviv Nafiudin, mahasiswa jurusan akidah dan filsafat tingkat 3. Untuk banat, ada Ustazah Choirotin Nurlatifah, Ustazah Uswatul Husniyah dan Ustazah Mirna Risafani, yang mana mereka merupakan mahasiswi ushuluddin tingkat 4.
Acara berjalan lancar, setelah pemaparan terkait muqorror serta tips dan trik menghadapi perkuliahan disampaikan, acara ditutup dengan sesi pertanyaan dan doorprize.
Dalam wawancara via whatsapp, Novian Nuzul Faza Ketua SEMA-FU menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk mengenalkan diktat kuliah Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar yang berbeda dibanding diktat yang biasa ditemui di kampus-kampus Indonesia pada umumnya
“Apalagi sekarang Al-Azhar sedang menggaungkan back to turats, yaitu kembai ke kitab-kitab klasik yang tingkat kesulitan untuk memahaminya berada di atas kitab-kitab kontemporer.” Ujar Pria yang akrab dipanggil Novian tersebut.
Bincang Muqorror kali ini mengundang beberapa pemateri yang mendapatkan predikat mutafawwiqin dalam imtihan, diantaranya adalah Naqib Hasan, Mahasiswa asal Spanyol yang sering berkecimpung juga dalam kegiatan-kegiatan SEMA-FU.
Wanda, salah satu peserta Bincang Muqorror mengaku acara ini sangat membantu untuk mengetahui gambaran tentang muqorror, tips mengenali dukturah dan juga metode awal dalam belajar
“Dan tidak lupa mendapat tips-tips menghadapi ujian yang tentu saja tidak lama lagi akan kita hadapi bersama.” Ujar mahasiswi asal Tasikmalaya tersebut.
Oleh: Nabiel Fauzan
Editor: Alif Rafdi
Komentar