Acara dimulai pada pukul 11.30 CLT dengan agenda awal yaitu sesi perfotoan kabinet, kemudian acara diistirahatkan sementara karena telah memasuki waktu zuhur. Acara pun dilanjut dengan pengambilan foto dan video setiap anggota Kabinet Ruwwadul Umam. Pukul 15.15 CLT, tepatnya setelah semua anggota melaksanakan solat asar berjamaah, acara dilanjut dengan khataman alquran dengan tujuan agar SEMA-FU kedepannya bisa terus maju, menjadi sumber keberkahan, serta membantu dan menebar manfaat bagi teman-teman mahasiswa Al Azhar.
Usai khataman, acara resmi dibuka oleh Saudara Fathan Winarto selaku pembawa acara yang dilanjut dengan pembacaanayat suci alquran oleh Saudara Muhammad Miqdad Al-Ghifari serta sambutan pertama oleh ketua pelaksana, SaudaraMuhamad Fajri Fauzi. Kemudian sambutan kedua disampaikan oleh Saudara Novian Nuzul Faza selaku Ketua Senat Ushuluddin.
Sambutan terakhir disampaikan oleh Saudara Arief Mughni, Presiden PPMI periode 2019/2020. "Seperti yang dikatakan oleh rektor UGM saat bersilaturahmi kesini kemarin, beliau mengatakan bahwa ketika kita diberi amanah maka lakukanlah semaksimal mungkin karena kepercayaan itu penting, jadi jangan pernah diremehkan. In syaallah saya dan teman-temanPPMI lainnya juga ikut andil membantu teman-teman senat sebatas kemampuan kami jikalau memang membutuhkan bantuan, semoga teman-teman juga dikuatkan dalam memegang amanah dan dimudahkan dalam segala urusan," ungkap Saudara Arief.
Setelah sambutan-sambutan berakhir, taujihat dan irsyadat oleh Ustaz Ibnu Al Hafidz pun dimulai. Beliau sedikit bercerita tentang pengalamannya saat menjabat sebagai Ketua SenatUshuluddin pada tahun 2016. Beliau juga mengangkat sebuah hadist di tengah-tengah penyampaian taujihat yang berbunyi, "Wallahu fii aunil abdi ma kanal abdu fi auni akhihi, Allah pasti akan menolong seorang hamba selagi hamba tersebut mau menolong sesama saudaranya". Mendapatkan senat terbaik itu bukanlah tujuan utama kita, tapi yang menjadi tujuan adalah bagaimana menjadi orang yang bermanfaat untuk yang lain.
"Diriwayatkan oleh Rasulullah SAW., yaitu: Berapa banyak amal perbuatan yang berupa amalan duniawi menjadi amalan akhirat karena niat yang baik, berapa banyak amalan yang kelihatannya amalan akhirat menjadi amalan duniawi dan rusak karena niat yang buruk . Apa yang telah disampaikan oleh Rasulullah tersebut perlu kiranya menjadi renungan dan introspeksi bagi kita semua dalam menjalankan amanah, juga kembali menata niat sebelum melakukan suatu amalan tertentu. Niat menjadi suatu hal yang sangat urgen karena ia akan berperan untuk menentukan langkah demi langkah suatu amalan yang akan kita kerjakan. Dari sini dapat kita pahami bahwamenata niat itu penting, karena semua energi, baik pikiran maupun tindakan akan tercurah untuk mengerjakan suatu tindakan tertentu. Artinya, jangan sampai semua energi yang sudah susah payah kita kerahkan itu sia-sia dan jauh dari apa-apa yang bisa mendatangkan ridha Allah SWT," ujar beliau mengakhiri kalam taujihat dan irsyadat-nya
Pukul 17.25 CLT, acara dijeda sementara karena azan magrib telah dikumandangkan. Usai menunaikan saalat magrib, acara dilanjut kembali dengan pemotongan tumpeng sebagai simbolisulang tahun SEMA-FU ke-18. Kemudian pembawa acara pun mohon undur diri sekaligus menutup acara dengan pembacaan doa oleh Ustaz Ibnu Al Hafidz. Lalu kegiatan diakhiri denganramah tamah, foto bersama, pemutaran video dan tukar kado.
Oleh: Diffa Cahyani Siraj
Editor: Alif Rafdi
Komentar