Mahasiswa asal Lombok, Lalu Muhammad Taufiqurrahman, resmi menyandang gelar magister di Universitas al-Azhar dengan predikat mumtaz atau cum laude, setelah menyelesaikan sidang tesis di Auditorium Imam Bukhari gedung Fakultas Ushuluddin Universitas al-Azhar Kairo, Mesir, pada Rabu (27/2) lalu.
Pukul 10.30 clt, sidang tesis dibuka dan dipimpin langsung oleh dosen pembimbing utama, Prof. Dr. Muhammad Muhammad Muhammad Qasim didampingi pula Prof. Dr. Husain Muhammad Ibrahim sebagai dosen pembimbing kedua dalam penulisan tesis –dulu keduanya juga merupakan pembimbing tesis ustadz Faiz Husaini, MA.. Di awal, pemimpin sidang mengapresiasi kesungguhan dan perjuangan Lalu Taufiq dalam merampungkan dengan baik tesisnya, yang berjudul:
حاشية الجمل على الجلالين المسماة الفتوحات الإلهية بتوضيح تفسير الجلالين للدقائق الخفية لأبي داود سليمان بن عمر بن منصور العجيلي الشافعي المعروف ب[الجمل] تحقيق ودراسة من أول سورة الصافات إلى آخر سورة الزمر.
"Tahqiq dan Kajian Analisis Terhadap Manuskrip Ḥāsyiyah Karya al-‘Alāmah al-Mufassir Sulaimān bin ‘Umar bin Manṣūr al-‘Ajīli al-Syāfi‘ī (al-Jamal) yang Berjudul al-Futūḥāt al-Ilāhiyyah bi Tauḍīḥ Tafsīr al-Jalālain li al-Daqā’iq al-Khafiyyah dari Awal Surah al-Ṣaffāt Hingga Akhir Surah al-Zumar".
Setelah sang peneliti menyampaikan abstraksi singkat, Prof. Dr. Aisyah Sayyid Muhammad sebagai penguji eksternal mulai menyampaikan koreksi tentang tesis tersebut. Guru besar perempuan di bidang Tafsir ini sangat teliti, hingga dua jam beliau habiskan untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan, baik dari segi metodologi penulisan yang digunakan maupun redaksi yang terdapat dalam risalah. Namun, bagi beliau kesalahan-kesalahan tersebut merupakan hal biasa yang dilakukan seorang peneliti.
Kemudian, penguji kedua, Prof. Dr. Khalid Sa‘id al-Basyuni juga memberi beberapa koreksi, di antaranya tentang redaksi judul yang diambil, beda antara Taḥqīq dan Dirāsat, sehingga beliau menguji pemahaman sang peneliti tentang keduanya. Tentunya, koreksi dari para dewan penguji bukan berarti merendahkan, namun bertujuan untuk menyempurnakan hasil karya beliau. Apresiasi, pujian, serta doa tak luput tersampaikan oleh dewan penguji, terlebih Ḥāsyiyah yang beliau ambil termasuk salah satu Ḥāsyiyah terbaik untuk Kitab Tafsir Jalalain.
Empat jam sidang berlangsung cukup alot. Namun, sama sekali tak menyurutkan antusiasme ratusan hadirin untuk mengikuti jalannya sidang tersebut, bahkan banyak manfaat yang didapat sebagaimana yang diungkapkan pimpinan sidang. Sesekali dewan penguji mencairkan suasana dengan candaannya hingga tawa hadirin memenuhi auditorium. Turut hadir dalam sidang, Prof. Dr. Thaha Abdul Khaliq Abdul Aziz selaku Wakil Fakultas Ushuluddin Progam Pascasarjana di Universitas al-Azhar dan Atase Pendidikan dan Budaya (Atdikbud) KBRI Kairo, Bapak Dr. Usman Syihab.
Sidang ditutup dengan ucapan hamdalah serta sujud syukur diiringi tepuk tangan para hadirin, setelah pengumuman hasil nilai dibacakan oleh Prof. Dr. Muhammad Qasim. Hasilnya, Saudara Lalu Muhammad Taufiqurrahman berhak menyandang gelar magister dengan predikat Mumtaz atau Cum Laude di bidang Tafsir dan Ilmu Alquran.
Terakhir, Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin mengucapkan selamat dan sukses kepada Ustadz Lalu Muhammad Taufiqurrahman, MA. atas kelulusannya dan semoga ilmu yang didapat bermanfaat dan barakah bagi bangsa dan ummat islam, serta menjadi motivasi bagi Mahasiswa Indonesia lainnya di Mesir.
Bārakallahu fīk wa Nafa‘a Allahu ‘Ilmak fī al-Dunyā wa al-Ākhirah, Āmīn.
Komentar