Untuk mengawali suksesi
Grand Opening yang dilaksanakan Rabu 20 September 2017, Senat Mahasiswa
Fakultas Ushuluddin (Sema FU) mengadakan Rihlah Fakultas pada Senin (18/09)
yang bertempat di Masing-masing fakultas putra dan putri; di Universitas Al Azhar,
Darasah dan Kuliyyah Banat, Hay Sadis, Nasr City. Acara ini juga merupakan
refleksi dari salah satu program unggulan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI
Kairo yakni program back to campus.
Acara ini bertemakan
“Mengenal Sema-FU dengan Rihlah Fakultas dan bincang santai tentang
perkuliahan”. Dengan tema tersebut agenda ini diharapkan menjadi loncatan
semangat untuk teman-teman masisir khususnya mereka yang baru masuk dunia
perkuliahan. Selain itu agenda ini juga bertujuan memudahkan teman-teman dalam
hal birokrasi kuliah yang terkenal dengan suatu hal yang sulit. Serta juga
untuk mengenal dewan pengurus Sema FU tahun 2017-2018.
A. Rihlah Fakultas Ikhwan
Pada hari senin tepatnya
pada tanggal 18 September 2017, agenda yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Jam
menunjukkan pukul sepuluh pagi, agenda pun diawali dengan perkumpulan singkat
bersama beberapa pengurus Sema FU membahas buku-buku diktat kuliah tahun
sebelumnya serta tips dan trik dalam memahami buku-buku tersebut. Selang 30
menit, Rihlah Fakultas pun dimulai. Dimulai dari mengelilingi kantor-kantor
administrasi yang terdiri dari kantor birokrasi, kasir, kantor direktur, ruang
kontrol, ruang kritik dan saran dan lain sebagainya.
Para mahasiswa sangat
antusias dalam menjalani rihlah fakultas yang perdana dilakukan tahun ini.
Antusiasme mereka bertambah ketika mereka berkunjung ke toko buku yang ada di
fakultas Ushuluddin. Betapa tidak, rihlah yang tidak dipungut biaya ini malah
menghasilkan kitab-kitab turats yang diberikan secara cuma-cuma kepada mereka.
Wajah ust. Muhsin, pustakawan toko buku ini sangat bahagia melihat para wafidin
yang berombongan datang ke toko buku yang dikenal dengan sebutan maktabah iman
ini. Perjalanan dilanjutkan menuju tempat-tempat penting lainnya seperti
kafetaria, mushalla, tabaarak, andalus dan tidak lupa singgah di
toko buku muqarrar yang secara kebetulan telah menetapkan kitab dhawabitul
fikri sebagai buku diktat mereka. Dengan sigap para peserta rihlah langsung
berlomba-lomba dalam membeli buku diktat perdana mereka di Al Azhar.
Setelah seluruh destinasi
selesai dikunjungi maka ruang belajar atau kelas muhadharah mereka menjadi
tempat singgah terakhir. Istirahat sejenak kemudian dilanjutkan dengan shalat
zuhur berjama’ah cukup membuat mereka kembali fit untuk melanjutkan agenda ini.
Acara pun akhirnya dilanjutkan dengan Pesan dan Nasihat yang disampaikan oleh
senior Sema FU. Ialah abangda kita M. Nafis Akhtiar Ismail yang berbincang
tentang pengalaman beliau hingga akhirnya bisa mendapatkan nilai yang sangat
luar biasa. Dan abangda Afifuddin ibn Syamsuddin, yang berbincang tentang
kesenatan, serta cara memanage waktu yang baik dan benar ketika kita disibuki
dengan kegiatan-kegiatan lain selain kuliah.
Ust. Nafis berpesan,
“Ilmu di Al Azhar itu bagaikan air yang mengalir di sungai, awalnya deras
kemudian setelah lama air tersebut bakal sedikit melambat di berbatuan kemudian
air tersebut bakal terkumpul seluruhnya di jatuhan air terjun. Begitulah ilmu
tersebut awalnya semuanya lewat begitu saja, kemudian setelah lama ilmu
tersebut tersaring sedikit demi sedikit, akhirnya di kemudian hari ilmu
tersebut jatuh dengan mudahnya di diri kita”.
Ust. Afif juga
menyampaikan pesan yang sangat dalam maknanya, “kalian tahu kan apa yang
dimaksud dengan profesi ?. Petani dikatakan petani, jikalau waktunya memang
banyak dihabiskan di sawah. Dokter juga dikatakan dokter, ketika banyak
menghabiskan waktunya di profesi tersebut. maka jikalau memang profesi kita
pelajar dan mahasiswa seharusnya dimana kita menghabiskan waktu kita ?”
pertanyaan tersebut cukup memercikkan api semangat mereka dalam menghadapi
dunia perkuliahan.
Agenda di
akhwat dimulai dari pengenalan gedung kampus Al-Azhar, dan dilanjutkan
dengan pengenalan beberapa tempat-tempat penting bagi mahasiswa seperti loket
pembayaran atau khozinah, syuun, maktabah muqarar, cafeteria, dan
musholla. Tidak hanya diperkenalkan dengan letak tempat, para calon mahasiswa
baru mendapatkan berbagai tips dan trik menarik untuk menghadapi dunia
perkuliahan di Al-Azhar.
Selain rihlah fakultas,
Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin turut mengundang senior Ushuluddin yang
menginspirasi, Fiki Khoirul Mala, peraih taqdir jayyid jiddan selama 3
tahun berturut-turut. Bincang santai bersama senior ini disambut dengan
antusias oleh puluhan peserta calon mahasiswa baru fakultas Ushuluddin tahun
kedatangan 2016.
Dalam bincang santai
tersebut, kak Fiki mengungkapkan,
“Kalau mau sukses di
kuliah, syaratnya cuma satu, rajin hadir muhadharah. Karena akan berbeda
hasil, antara mereka yang rajin hadir muhadhoroh dan yang hanya rajin belajar
sendiri di rumah. Karena tiada usaha yang mengkhianati hasil. Jika kita mampu
untuk berusaha dengan maksimal, mengapa lantas puas dengan usaha yang masih
minim?”
Diharapkan dengan
diadakannya rihlah fakultas ini, calon mahasiswa baru dapat mempersiapkan diri
untuk menghadapi dunia perkuliahan yang dimulai pada hari minggu, 24 September
2017. Karena pepatah berkata “barangsiapa yang belum memulai sesuatu dengan
semangat membara, maka tidak akan menuai hasil Liat serunya di: https://www.youtube.com/watch?v=mAM58e3inuM
Rep: Arief Mughni
Komentar